News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Melemah, Proyek RFID Pertamina Mangkrak

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas sedang memasang alat Radio Frequency Identification (RFID) di halaman parkir Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2014). Pertamina kini menjangkau calon pemasang RFID tidak hanya di SPBU, melainkan bisa dipasang di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan. Pemasangan itu akan berlangsung hingga 31 Maret mulai dari pukul 11.00 hingga 17.00. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem pencatatan pemakaian konsumsi BBM bersubsidi, Radio Frequency Identification (RFID) hingga saat ini mogok di tengah jalan.

PT Pertamina (Persero) sebagai pemrakarsa dari proyek tersebut belum mengembangkan kembali alat yang akan dipasangkan di mobil pribadi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menjelaskan alasan proyek RFID tidak berjalan, karena harga komponen yang berasal dari luar negeri menjadi sangat mahal. Hal itu disebabkan oleh nilai mata uang Rupiah yang melemah terhadap Dolar AS.

"Ya keburu dolar naik perhitungan berubah, intinya kesulitan," ujar Dahlan usai rapat pimpinan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia di Graha Niaga, Kamis (20/3/2014).

Dahlan menyerahkan masalah proyek RFID kepada Pertamina dan PT Inti sebagai produsen. Jika tidak ingin dilanjutkan proyek RFID, Dahlan santai. "Keberlanjutan RFID Kalau mau dilanjutkan, ya dilanjutkan," ungkap Dahlan.

Mantan Dirut PT PLN itu mengungkapkan saat ini Pertamina dan PT Inti ingin memakai skema perhitungan harga RFID yang lama. Namun hal ini masih menjadi masalah untuk harga produksi dan pemasangan.

"Dengan harga lama. Ini sedang dibicarakan, ini nggak lama. Tapi ini harus diselesaikan perhitungannya," papar Dahlan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini