JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga) Tbk menyetujui penetapan laba bersih perseroan tahun buku 2013, yang seluruhnya akan dicatat sebagai laba ditahan.
Sebagaimana diketahui, laba bersih konsolidasi (audited) perseroan pada 2013 sebesar Rp 4,28 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid menyebutkan, laba ditahan perseroan akan digunakan untuk memperkuat permodalan dalam rangka membiayai kegiatan usaha.
Menurut Arwin, dengan modal perseroan yang ada saat ini ditambah dengan laba ditahan yang tidak dibagikan sebagai dividen, maka CIMB Niaga akan berakselerasi menjadi bank dengan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV.
"Menjadi bank dengan BUKU IV merupakan suatu tujuan yang strategis, karena kami antisipasi berbagai kelonggaran dan kemudahan yang diberikan kepada bank BUKU IV saat ini, seperti digital banking," ujar Arwin di Jakarta, Kamis (27/3).
Arwin menyatakan, pihaknya memiliki kesempatan untuk masuk bank kategori BUKU IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.
Hal ini lantaran dengan modal yang dimiliki perseroan saat ini ditambah dengan laba ditahan dan proyeksi laba CIMB Niaga tahun 2014 yang di atas perolehan laba 2013, maka modal inti di atas Rp 30 triliun optimis dicapai perseroan tahun ini.
"Saya rasa itu sangat bisa," ucap Arwin.
Selain memutuskan tidak membagikan dividen, bank dengan kode emiten BNGA ini juga menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan CIMB Niaga tahun buku 2013, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris CIMB Niaga, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian CIMB Niaga dan anak perusahaan tahun buku 2013.
Pada 2013, CIMB Niaga menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 163,74 triliun, dan menyalurkan kredit sebesar Rp 156,98 triliun.
"CIMB Niaga juga semakin memantapkan posisinya di Indonesia dari sisi aset dengan total aset mencapai Rp 218,87 triliun", jelas Arwin.