TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina EP berhasil menemukan kandungan gas sebesar 16 MMSCFD dan kondensat sebesar 175 barel per hari dari lapisan baru batugamping pada kedalaman sekitar 1.900 meter.
Pertamina EP mendapatkan kandungan gas melalui pengeboran sumur Matindok (MTD)-7 pada Proyek Pengembangan Gas Matindok di Sulawesi Tengah.
"Temuan gas di lapisan baru ini akan menjadi buffer dalam pemenuhan komitmen pasokan gas ke DSLNG dan PLN," ujar Public Relation Manager Arya Dwi Paramita, Kamis (27/3/2014).
Pemboran sumur MTD-7 mulai dilakukan pada 20 Februari 2014 yang lalu. Selanjutnya pada 24 Maret 2014 telah berhasil melaksanakan DST pada lapisan baru batugamping M-52 dikedalaman 1892-1910 meter.
Lapisan ini berada di atas lapisan target reservoir utama Formasi Minahaki," ungkap Arya.
Pemboran sumur MTD-7 merupakan bagian dari 7 sumur yang akan diproduksikan di lapangan Matindok. Area Matindok meliputi lapangan Donggi, Matindok, Maleoraja, dan Minahaki. Plan of Development (POD) pengembangan gas Matindok tersebut mendapat persetujuan dari BPMIGAS pada 24 Desember 2008 dan menjadi POD Revisi pada 30 Maret 2011.
Pertamina EP melaksanakan kegiatan Pengembangan Gas Matindok sebagai upaya memonetisasi gas dari area Matindok sebesar 105 MMSCFD (net) untuk kebutuhan kilang LNG dan PLN. Rencana pasokan ke kilang LNG adalah sebesar 85 MMSCFD dan pasokan untuk PLN sebesar 20 MMSCFD.
Untuk mendukung pasokan gas ke konsumen, Pertamina EP juga menyiapkan dua fasilitas produksi atau Central Processing Plant (CPP) di Donggi dan Matindok.
"Rencananya CPP Donggi akan memasok 50 MMSCFD dan CPP Matindok sebesar 55 MMSCFD," jelas Arya.