News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BRI Agro Garap Ritel

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANK BRI AGRO - Suasana transaksi di bank BRI Agro jalan patimura Makassar, Jumat (28/3). PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini di kisaran 20%, meningkat dibandingkan outstanding kredit perseroan tahun lalu yang mencapai Rp 3,70 triliun. tribun timur/muhammad abdiwan

Makassar,Tribun - PT BRI Agroniaga (BRI Agro) mulai menggarap segmen ritel seperti perdagangan, sektor usaha, hingga trading, pada tahun ini. Tak lagi hanya fokus membiayai sektor agrobisnis saja.

Selain segmen ritel, perusahaan yang pada tahun 2011 lalu diakuisisi Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut juga menggenjot kredit kemitraan dan program linkage.

“Jika hanya fokus pada satu segmen saja pendapatan perusahaan tidak akan meningkat. Makanya tahun ini beberapa skim kredit akan digenjot seperti ritel dan program linkage,” kata Kepala Cabang Bank BRI Agro Makassar, Moch Vedy Gais, ditemui tribun di kantor bank tersebut, Jl Slamet Riyadi No 14, Makassar, Selasa (1/4).

Menurutnya, kredit ritel memiliki marjin lebih baik. Sangat cocok dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang tinggi dan saat ini banyak mengarah ke sektor perdagangan maupun UMKM.

Bank yang didirikan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) sebagai pengelola dana pensiun karyawan PT Perkebunan Nusantara menyiapkan plafon kredit ritel hingga Rp 5 miliar. Dengan penawaran bunga mulai 14 persen.
Kredit Kemitraan

Selain ritel, BRI Agro menawarkan kredit kemitraan dengan produk Kredit Karyawan Produktif. Selain itu, Kredit Program Karyawan, pinjaman tanpa agunan mulai Rp 200 juta dengan tenor hingga 10 tahun.

Kredit produktif bisa sampai 15 tahun dengan plafon 80 persen dari total dana pensiun di perusahaan. “Saat ini kami sudah jajaki dengan PT Semen Tonasa. Debitur yang mengambil kredit diharapkan sudah memiliki usaha berkembang pada saat pensiun,” ujarnya.

Vedy menjelaskan kredit ritel maupun kemitraan tersebut diharapkan berkonstribusi terhadap peningkatan outstanding kredit 20 persen pada tahun ini mencapai Rp 90 miliar dari capaian tahun lalu berkisar Rp 75 miliar. Dengan rasio kredit bermasalah turun dari 3,68 persen menjadi 2,27 persen.(cha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini