TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga akhir kuartal I, jumlah pesanan yang dikantongi Airbus masih tertinggal dari kompetitor bebuyutannya, Boeing. Hal itu terjadi lantaran sejumlah pembeli membatalkan pesanan pesawat berbadan lebar.
Airbus mengakhiri kuartal I dengan menerima 158 pesanan baru atau 103 pesanan net setelah disesuaikan dengan pembatalan.
Pabrikan pesawat Eropa itu mengatakan khusus pada Maret, pihaknya telah meraih order sebanyak 40 armada baru. Di mana sebagian besar pesanan berasal dari China yang memesan 27 armada A330 saat Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Eropa.
Namun demikian, Airbus juga mencatat beberapa pembatalan pesanan, termasuk 12 armada A350-800 dari maskapai penerbangan Italia, Alitalia dan lima armada A330 dari Philippines Airlines.
Sementara itu, Boeing mengumumkan berhasil meraih 275 pemesanan bruto atau 234 pemesanan net pada kuartal I 2014.
Boeing berhasil meloncati Airbus dalam pemesanan bruto setelah meraih order 61 armada dari Air Canada. Pesanan itu, yang diumukan pertama kali pada Desember 2013 silam, akan dirampungkan pekan ini.
Boeing juga mencatatkan jumlah pengiriman pesawat yang lebih banyak ketimbang Airbus. Pabrikan pesawat yang berbasis di Amerika Serikat ini berhasil mengirimkan 161 armada pesawat komersial pada kuartal I 2014, sedangkan Airbus tercatat sebanyak 141 armada. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)