TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Baru-baru ini terdengar kabar bahwa Anindra Ardianysah atau biasa disapa Ardi Bakrie selaku Presiden Direktur Viva.co.Id melakukan ancaman pemecatan terhadap beberapa direksi di portal Viva.co.id yang dianggap berseberangan dengannya.
Pernyataan ini diungkapkan dalam kompasiana.com. Aksi ini karena adanya kekesalan atas iklan foto Jokowi dengan coblos nomor 4 di situs Viva.co.id.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menilai agar hal ini tidak usah dilakukan di depan umum karena menjadi domain media untuk menjadi tempat iklan selama dilakukan dengan cara-cara yang sopan.
"Mungkin caranya jangan begitu karena memang kan media punya iklan, tapi pengaruh ke sahamnya juga masih belum positif pada perdagangan hari ini," katanya di Jakarta, selasa (8/4/2014).
Saham PT Visi Media Asia Tbk (Viva) pun pada pertengahan hari ini merosot 10 bps atau 3,12 persen dengan berada pada level Rp 310 per lembar saham. Saham Viva dibeli pada harga terendah Rp 303 per lembar saham dan tertinggi pada Rp 324 per lembar saham.
Mengenai hal ini, ia pun melihat bahwa saham Viva masih belum menarik karena tidak bisa menembus angka Rp 500 karena belum adanya pengaruh positif terhadap kinerja saham ini.
"Kalau saham Viva memang bergerak pada Rp 300-360 per lembar, sahamnya kan memang sulit untuk naik ke atasnya karena masih sideways," katanya.