TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia (UOB Buana) berencana menerbitkan obligasi subordinat senilai Rp 1 triliun. Penebitan obligasi ini akan menambah permodalan UOB berdasarkan aturan Basel III.
"Penerbitan obligasi ini merupakan langkah penting dari rencana manajemen modal proaktif kami untuk menambah modal di bawah aturan Basel III. Juga menunjukkan komitmen kami membantu nasabah kami berkembang di Indonesia," kata Presiden Direktur UOB Indonesia Armand B Arief dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/4/2014).
Lebih jauh Armand menyatakan, bahwa dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk pengembangan usaha dan keperluan operasional UOB.
Obligasi subordinat ini telah mendapatkan rating AA(idn) (double A) dari Fitch Rating dengan tenor tujuh tahun. Periode book building berlangsung sejak 17 April hingga 7 Mei 2014.
Sedangkan penawaran umum sejak 21 April hingga 21 Mei 2014. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 30 Mei 2014.
Adapun penjamin emisi obligasi dilakukan lima perusahaan sekuritas sekaligus yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Trimegah Securities Tbk dan PT UOB Kay Hian Securities.