TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana konsolidasi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dengan PT Bank Mandiri Tbk menuai banyak pro dan kontra. Banyak pihak meragukan program perumahan rakyat yang selama ini menjadi fokus usaha BTN akan hilang seiring rencana aksi korporasi ini.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perseroan siap melaksanakan rencana konsolidasi yang dicetuskan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Tak hanya itu, Budi mengaku pihaknya siap menjelaskan manfaat konsolidasi tersebut kepada pihak BTN.
"Kami percaya Kementerian BUMN sudah memikirkan dengan matang mengenai konsolidasi ini dan kami di Mandiri siap bukan hanya untuk melaksanakan kepercayaan pemegang saham tapi juga untuk menjelaskan kepada teman-teman BTN bahwa konsolidasi ini akan sangat bermanfaat untuk BTN dan untuk perekonomian nasional, khususnya bagi pembangunan perumahan rakyat," kata Budi melalui pesan elektronik di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Sebelumnya, Budi menjelaskan keputusan mengenai rencana tersebut akan diperoleh pada saat RUPSLB tanggal 23 Mei nanti. Adapun apabila keputusan telah diambil, BTN akan berbentuk sebagai anak usaha Bank Mandiri.
"BTN akan ada sebagai anak usaha Bank Mandiri, seperti Bank Syariah Mandiri. Itu konsolidasi keuangan. Di buku Mandiri akan terkonsolidasi," kata dia.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pun mengungkapkan karyawan BTN pun tidak perlu khawatir kehilangan pekerjaannya. Karena, keberlangsungan karir mereka di perseroan akan tetap terjaga. BTN akan tetap berdii, ujarnya.
"BTN tidak akan hilang. BTN akan terus eksis, bahkan bisa lebih besar. Karyawan tidak akan di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), malah bisa lebih sejahtera," kata Dahlan.