TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) menganggarkan 230 juta dolar AS untuk asuransi satelit BRIsat. Asuransi tersebut akan melindungi kerusakaan satelit BRi selama 15 tahun beroperasi.
"Anggaran asuransi yang pasti lebih rendah dari harga satelit," ujar Direktur Utama BRI Sofyan Basir di Menara BRI, Senin (28/4/2014).
Satelit BRIsat saat ini memiliki 45 responden. Rencananya sudah ada 22 responden yang digunakan saat peluncuran, sedangkan pemerintah mendapat bagian empat responden. "Sisanya tidak disewakan, tapi untuk kebutuhan negara jika butuh," ungkap Sofyan.
Satelit ini ditargetkan mengorbit pada tahun 2016 mendatang. Sofyan menegaskan BRI membuka kerjasama dengan berbagai perusahaan telekomunikasi termasuk Indosat dalam pengelolaan satelit BRI tersebut.
Sedangkan perusahaan yang bersaing memenangkan tender pengadaan satelit BRI berasal dari Amerika Serikat dan Eropa. "Cuma siapa nama perusahaanya, nanti diumumkan akhir bulan ini," pungkas Sofyan.
Sebagaimana diketahui, BRI memutuskan membeli satelit setelah kerap muncul kendala akibat delapan provider BRI tidak optimal melayani transaksi di 22 ribu ATM BRI di seluruh Indonesia. Dana yang disiapkan BRI untuk membeli satelit mencapai 250 juta dolar AS.