TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menawarkan sejumlah rute milik PT Sky Aviation untuk diterbangi oleh maskapai lain. Sebab, sejak berhenti beroperasi pada 19 Maret 2014, belum ada tanda-tanda Sky Aviation akan kembali beroperasi dalam waktu dekat.
Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan setelah mengajukan perpanjangan penghentian sementara operasi untuk kali kedua, Sky Aviation kembali mengajukan hal yang sama yaitu hingga akhir Mei 2014.
"Sky mengajukan permohonan penghentian operasi untuk sementara selama satu bulan. Nah atas dasar tersebut, kami selaku regulator akan segera menawarkan sejumlah rute yang diterbangi Sky kepada maskapai lain," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Jumat (2/5/2014).
Namun, Djoko tidak merinci secara jelas rute mana saja yang bakal ditawarkan ke maskapai lain.
Menurut Djoko, surat penawaran rute Sky Aviation kemungkinan besar akan dikirim kepada seluruh maskapai pada Senin (5/5/2014). "Sekarang baru tanggal 2 Mei, kami akan kirim surat Senin pekan depan. Jika maskapai berminat untuk menerbangi rute Sky, silakan lapor dan hubungi regulator (Kemenhub,red)."
Sementara itu, Djoko juga masih terus mengevaluasi permohonan pengajuan penghentian sementara operasi yang diajukan Sky. Pasalnya, perpanjangan hanya bisa dilakukan untuk satu kali, setelah itu jika maskapai tersebut tidak lagi terbang maka izin rutenya bisa dicabut oleh regulator.
Menurut Djoko, alasan Sky Aviation meminta perpanjangan untuk menghentikan sementara operasinya yaitu due diligence dengan investor baru hingga kini tak kunjung selesai. "Negosiasi Sky dengan calon investor masih belum selesai."
Seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, Chairman maskapai Sky Aviation, Yusuf Ardhi, masih menyeleksi sejumlah investor untuk menyuntikkan modalnya ke Sky. Kurangnya suntikan modal disebut-sebut sebagai penyebab terhentinya operasional Sky Aviation sejak 19 Maret 2014.
"Kami memang belum mau gembar-gembor dulu. yang pasti, sejumlah investor tersebut berasal dari lokal dan asing," katanya. Tapi, Yusuf enggan menyebutkan sejumlah nama investor yang dimaksud.
Yusuf juga memastikan, jika kesepakatan dengan sejumlah investor baru tersebut sudah menemui titik temu, maka Sky Aviation akan kembali mengudara dalam waktu dekat.
Kendati berhenti beroperasi, pria yang masih aktif menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini juga memastikan sejumlah pesawat Sky belum ada yang ditarik oleh lessor. "Pesawat masih lengkap, tidak ada yang ditarik."
Saat ini, Sky mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi SSJ-100, lima unit Fokker F50, satu unit Fokker 100, satu unit Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22.