TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Capacity Building Carrefour 2013/2014 berhasil menaikkan omzet rata rata sekitar 47 persen. Program berhasil menciptakan 64 usaha kecil mikro menengah (UMKM) potensial yang sudah siap untuk masuk ke ritel modern.
"Capacity Building Carrefour akan terus dilakukan dengan menggandeng stakeholder lain dengan format yang lebih baik, komprehensif, progresif dan tepat sasaran dengan jangkauan lebih luas," ujar RM Adji Srihandoyo, Corporate Affairs Director PT Trans Retail Indonesia saat penutupan program belum lama ini.
Melalui program Capacity Building Carrefour ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas UMKM untuk menghadapi persaingan global, terutama dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015.
Program ini diikuti sekitar 513 UMKM di Kota Yogyakarta, Medan, Palembang, dan Makasar dengan mengandeng tujuh yakni Universitas Indonesia, Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Kemudian Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Sumatra Utara Medan, Universitas Hasanuddin Makasar, dan Universitas Sriwijaya Palembang.
Dikatakannya, melalui program ini dikeluarkan rekomendasi dan komunike bersama antara semua pihak yakni capacity Building Carrefour ini sangat perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dengan melihat potensi kolaborasi dengan semua pihak terkait.
"Diperlukan sinergitas yang nyata dari semua stakeholder dalam meningkatkan daya saing UMKM. Juga Perlu adanya forum komunikasi UMKM di masing-masing kota peserta Capacity Building Carrefour beserta evaluasi tahunan dalam Annual Capacity Building Forum," katanya.
Adji melihat perlunya dukungan pemerintah seperti dalam hal pembinaan, pembiayaan, percepatan perijinan, pembuatan Surat Rekomendasi dll. "Program Capacity Building Carrefour ini seharusnya dapat direplikasi dan dilaksanakan oleh perusahaan dan organisasi lain," katanya.
Hendrik Adrianto, Head of External Communication and Corporate Social Responsibility PT Trans Retail Indonesia mengatakan Program Capacity Building Carrefour ini antara lain adalah pelatihan di dalam kelas, workshop, pendampingan, kunjungan ke lokasi UMKM, bazaar dan pembentukan forum UMKM di kota tersebut.
"Materi yang diberikan antara lain adalah motivasi, pembuatan rencana usaha, manajemen keuangan, teknologi informasi, quality and hygiene, pembuatan kemasan, pemasaran dan lainnya. Selain itu, peserta juga diberikan akses untuk masuk menjadi pemasok Carrefour dan dikenalkan kepada lembaga keuangan," katanya.
Tahun ini merupakan penyelenggaraan program ke-2. Program tahun pertama telah diselengarakan tahun 2012 - 2013 dengan membina kurang lebih 405 UMKM di Jakarta, Bandung dan Surabaya.