TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (persero) rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan Pumped Storage berkapasitas 4 X 260 Megawatt, yang akan berada di di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Kehadiran PLTA ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya sistem kelistrikan Jawa Bali.
"PLTA Upper Cisokan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan energi listrik saat beban puncak pada sistem kelistrikan Jawa-Bali," ujar Bambang Dwiyanto Manajer Senior Komunikasi Korporat, Kamis (8/5/2014).
Cara kerja dari PLTA Upper Pumped Storage Cisokan yaitu pada siang hari memompa air dari bawah ke keatas untuk ditampung kembali. Kemudian pada sore harinya pukul 17:00 sampai 22:000 WIB air tersebut diterjunkan kembali untuk membangkitkan listrik.
"Sistem seperti ini pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara," jelas Bambang
PLTA Upper Cisokan akan selesai dibangun pada tahun 2018 dengan memakan biaya sebesar Rp 10 Triliiun rupiah. Bambang menjelaskan bila sudah beoperasi PLTA Upper Cisokan ini dapat menghemat atas subsitusi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 10 Triliiun pertahun.
PLTA Upper Cisokan diperkirakan akan menggunakan lahan di kab. Bandung Barat seluas 624,99 Ha, dan menggunakan lahan dikab. Cianjur seluas 216,36 Hektare PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) memiliki dua buah reservoir dibagian bawah dan atas, dengan cara membendung sungai cisokan menggunakan Dam beton tipe RCC (Rolled Compacted Concrete/beton yang dipadatkan) setinggi +/- 98 m, dan Dam yang membendung sungai Cirumamis setinggi +/- 75 m dengan tipe RCC, maka akan terjadi dua genangan air di dua reservoir yang memiliki selisih ketinggian +/- 300 m.
"Air dari reservoir bawah dipompa ke reservoir yang terletak di atas dengan memanfaatkan sisa energi thermal (base load) yang diambil dari sistem interkoneksi Jawa Bali saat beban rendah pada tengah malam atau pagi hari," jelas Bambang.