TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A ini dibangun dengan konstruksi elevated mempergunakan teknologi baru erection span by span. Hal itu untuk meminimalkan gangguan lalu lintas pada jalan nasional di bawahnya.
“Teknologi ini perlu dipertimbangkan penggunaannya dalam pembangunan jalan layang di kawasan perkotaan dengan luas lahan yang terbatas dan lalu lintas yang padat,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Jumat (30/5/2014).
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU Djoko Mursito mengatakan bahwa Jalan Tol Bogor Ring Road dibangun untuk mengimbangi tuntutan pertumbuhan wilayah Bogor yang cepat, diperlukan pembangunan infrastruktur jaringan jalan handal.
“Salah satu solusi yang dapat menjawab tantangan ini adalah pembangunan jalan tol Bogor Ring Road,” tutur Djoko Mursito.
Djoko Mursito menerangkan, jalan tol ini mempunyai panjang total 11 kilometer, untuk Ruas Seksi I (Sentul-Kedung Halang) telah kelar dibangun dan resmi beroperasi 29 November 2009, seksi ini mempunyai panjang 3,85 kilometer.
Ruas Seksi II A (Kedung Halang - Kedung Badak) mempunyai panjang 1,95 km, Ruas Seksi II B (Kedung Badak-Simpang Yasmin) mempunyai panjang 2 km dan Seksi III (Simpang Yasmin-Dramaga) panjangnya 3,2 kilometer.
"Saya mengharapkan beroperasinya Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A ini, dapat memacu dan mempercepat pembangunan Jalan Tol lainnya di Indonesia, khususnya Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II B Ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin dan Seksi III Ruas Simpang Yasmin-Darmaga," ungkap Djoko.