News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BI Kaltim Fokus Jaga Stabilitas Moneter dan UMKM

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Pasca terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) terus melakukan penguatan tugas dan fungsi yang tersisa. Salah satunya menjaga stabilitas moneter.

Khusus untuk Kaltim, BI wilayah Kaltim sendiri memilih memperkuat sektor industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta menyusun Kajian Ekonomi Regional (KER) yang diharapkan bisa membantu pemerintah daerah setempat dalam menentukan kebijakan pembangunan ekonomi di Kaltim.

"Kita sudah merampungkan KER Kaltim untuk triwulan I 2014," ujar

Deputi BI Wilayah Kaltim, Tegus Setiadi, dalam acara Forum Konsolidasi Data dan Informasi Kaltim, yang digelar di Bali, akhir pekan lalu.

Forum konsolidasi ini dihadiri berbagai pihak yang terkait dengan sektor perekonomian Kaltim seperti Distamben, Disperindagkop, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, BPD Kaltim, Badan Pusat Statistik Kaltim, hingga perwakilan Pemkot Samarinda dan Balikpapan.

"Untuk meyusun KER ini kita memerlukan data dari berbagai pihak. Nah, melalui forum konsolidasi ini, kita berharap kerjasama BI dan berbagai pihak di Kaltim ini bisa semakin bagus," papar Teguh.

Teguh menjelaskan, menjaga stabilitas moneter memerlukan peran seluruh komponen baik swasta, pemerintaha, serta lembaga terkait lainnya, yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

"Karena jelas, inflasi menurunkan daya beli masyarakat," paparnya.

Berbagai program pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kata Teguh, perlu mendapatkan dukungan semua pihak.

"Seperti program pengadaan dua juta ekor sapi yang dikaitkan dengan program perkebunan sawit. Kalau ini terwujud, tentu Kaltim tak tergantung lagi terhadap pasokan sapi dari daerah luar. Tidak terpengaruh lagi dengan gelombang dan gangguan distribusi lainnya," jelas Teguh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini