Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Rencana proyek pengeboran gas laut dalam Indonesia (IDD) milik PT Chevron Indonesia Company di Selat Makassar ditargetkan akan dimulai tahun ini.
Awalnya pengerjaan akan dimulai bulan Juli, namun ada beberapa kendala terkait penyelesaian konstruksi yang masih belum rampung.
Kepala BKPM, Mahendra Siregar mengatakan proyek senilai Rp 120 triliun tersebut telah dalam tahap akhir finalisasi perizinan melalui kementerian ekonomi, Dan ESDM.
Menurut Mahendra SKK Migas telah mengingatkan bahwa proyek pengeboran ini masih memerlukan perhitungan matang dari sisi pemanfaatan lepas pantai.
Ia bersama tim saat ini mengaku telah melihat sisi mana yang memang perlu ditindaklanjuti sesegera mungkin apalagi dari sisi infrastruktur untuk pengeboran selat ini alatnya diproduksi terbatas.
Sehingga menurutnya proses tender untuk keseluruhan dalam proyek ini betul-betul detil memperhitungkan logistik dan kebutuhan lainnya.
"Pemesanan alat untuk pengeboran telah dilakukan, dan memang harus dipercepat, jika tidak alat yang terbatas tersebut bisa tidak diproduksi lagi dalam waktu dekat dan membuat pengerjaan semakin lama," jelasnya.
Mahendra mengaku komitmennya dalam mengawal investasi ini sangat serius karena secara keseluruhan dapat membawa dampak ekonomi yang besar mulai dari tenaga kerja hingga pemanfaatan daerah sekitar.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo berharap aktivitas perusahaan Chevron bisa dipusatkan di Kota Makassar. Syahrul siap memfasilitasi perizinan yang lebih mudah dan komitmen pelayanan terpadu mulai dari izin prinsip hingga operasional.