TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama industri kereta api berdiri, belum ada industri yang bergerak di bidang perawatan kereta. Hal ini yang menyebabkan kerusakan kereta rel listrik (KRL) sering terjadi.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo memaparkan dengan adanya kerjasama dengan GMF AeorAsia (GMF), industri perawatan KRL bisa terbangun. Tri memaparkan tidak kemungkinan pihaknya akan menggandeng perusahaan dalam negeri yang kuat untuk mendorong hal ini.
"Industri perawatan KRL belum terbentuk, kita mau coba yang lain, dengan perusahaan lokal yang sudah kuat," ujar Tri di stasiun Juanda, Rabu (18/6/2014).
Tri menjelaskan perawatan selama ini menggunakan sistem kanibalisme. Dalam hal ini jika ada satu KRL yang rusak, KRL yang masih normal dicopot salah satu bagiannya lalu dipasang ke KRL yang membutuhkan.
"Kanibalisme strategi copot satu komponen ditempatin yang dibutuhkan," jelas Tri.
GMF pun akan menyumbang teknologi nya dalam memperbaiki pesawat selama ini. Pasalnya teknologi yang digunakan GMF selama ini berasal dari Jepang.
"Ini teknologi Jepang sumbernya dari jepang. Salah satunya GMF dukung di motor elektrik," papar Tri.
Belum Ada Industri Perawatan KRL
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger