TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kembali jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) dipercaya bisa menjadi awal dari keruntuhan maskapai terbesar milik pemerintah Malaysia tersebut.
Hal ini dipercaya oleh Capt Sardjono Jhony, mantan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines, Jumat (18/7/2014). "Apapun penyebabnya, saya melihat ini bisa jadi akhir dari Malaysian Airlines. Berbisnis normal saja semua Airlines sedang bermasalah, apalagi ditimpa kemalangan beruntun seperti ini, MH 370 masih misteri, sekarang MH17," kata Jhony kepada Tribunnews.com.
Menurut Jhony, Malaysia Airlines adalah maskapai yang sangat besar dan memiliki reputasi yang sangat baik di dunia pernebangan. Karenanya, sedikit goncangan yang terjadi di maskapai tersebut bakal berpengaruh terhadap maskapai tersebut.
"Kalau kena goncangan sedikit saja berpengaruh, apalagi ditimpa accident berturut-turut dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Pasti ada pertanyaan besar terhadap level of safety and securityl si maskapai," ujarnya.
Dia menyebutkan, setelah kejadian hilangnya MH370 yang tidak jelas hingga sekarang yang juga mengorbankan ratusan penumpang dan jatuhnya pesawat ini, Malaysia Airlines tidak lagi memiliki waktu untuk memperbaiki nama baik mereka. "Keburu 'kecemplung' dalam kesulitan keuangan," jelas Jhony.
Mengenai penyebab dari jatuhnya pesawat tersebut, Jhony mengatakan, berdasarkan berita dari CNN terjadi banyak kemungkinan, selain akibat tembakan misil dari darat ke udara, ada juga yang bilang kecelakaan murni. "Ini masih bisa didiskusikan dan banyak argumentasinya, selama belum ada bukti-bukti," ujarnya.