TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Ekonomi Raharja mengakui tantangan industri perbankan tahun ini cukup berat. Namun tantangan itu diyakini bisa dilalui seiring pulihnya perekonomian Indonesia.
Menurut Tony Turner, Presiden Direktur Bank Ekonomi mengatakan beratnya tantangan tahun ini karena merupakan tahun politik. Situasi pasar mengikuti perkembangan politik nasional. "Ditambah sejumlah tantangan eksternal seperti Tapering Off di Amerika Serikat," kata Tony di Jakarta, Jumat, (18/7/2014).
Namun Tony optimis industri perbankan di Indonesia tetap memiliki prospek yang besar untuk tumbuh. Sebab Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sampai 6%. Sementara beberapa negara Eropa seperti Yunani dan Portugal hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi antara 1% - 2%. "Jadi jangan mengeluh. Indonesia masih baik-baik saja," kata ujar Tony.
Bank Ekonomi sendiri memilih berhati-hati dalam menyalurkan kredit, namun tetap menjaga pertumbuhan. Sampai saat ini kredit yang banyak disalurkan adalah kredit korporasi ke banyak perusahaan menengah. "Ditambah penyaluran kredit yang juga banyak ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM)," pungkas Tony. (Adhitya Himawan)