TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Eximbank telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp509 miliar selama semester I tahun 2014. Pembukuan laba bersih lembaga pembiayaan ekspor mengalami kenaikan 57,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, I Made Gde Erata mengungkapkan kenaikan laba bersih karena suku bunga acuan yang bagus. Dengan kondisi stabil Eximbank bisa bertahan memberikan pembiayaan meski terjadi guncangan mata uang rupiah terhadap dollar AS.
"Sepanjang komponennya tidak naik atau turun terlalu signifikan maka tidak ada alasan bagi kami untuk menaikkan atau menurunkan dollar AS," ujar Erata, di kantornya, Rabu (23/7/2014).
Erata menjelaskan kemampuan Eximbank bertahan, juga dibantu penambahan modal yang masuk ke dalam pembiayaan. Selain itu nilai valuta asing stabil membantu Eximbank mempertahankan pembiayaan ekspor.
"Karena rising fund kita bersifat jangka panjang, rate valas kita juga lebih stabil," jelas Erata.
Berdasarkan catatan dari Eximbank, perolehan laba yang signifikan ini, terutama dikontribusi dari pertumbuhan kredit, yang mengalami pertumbuhan sebesar 49,9 persen menjadi Rp45,9 triliun pada semester I 2014 dibandingkan dengan penyaluran kredit di periode yang sama tahun 2013 yang sebesar Rp40,4 triliun.
Sedangkan untuk pertumbuhan aset mengalami kenaikan juga. Jika dilihat dari segi angka, kenaikannya mencapai 35,7 persen di angka Rp53,3 triliun. Angka tersebut meningkat 14,77 persen yakni sebesar Rp46,4 triliun dari total aset di semester I tahun 2013 lalu.
Sebelumnya, Indonesia Eximbank menargetkan pertumbuhan sebesar 20 persen pada total aset di 2014. Dimana pada 2013, lembaga ini mampu membukukan total aset sebesar Rp46,47 triliun