TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Konsumsi semen domestik tahun ini melambat. Di bulan Juli, kondisi tersebut makin terlihat buruk.
Lihat saja, penjualan semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pun menurun. "Juli bulan yang cukup berat. Permintaan rendah. Turunnya lumayan, bisa 10% sampai 15% dibanding realisasi Juli tahun lalu," ungkap Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, kepada KONTAN, Rabu (6/8/2014).
Pada Juli tahun lalu, SMGR menjual 2,27 juta ton semen di pasar domestik. Jika menurun 10% sampai 15%, ini berarti volume penjualannya di bulan Juli tahun ini adalah sekitar 1,92 juta sampai 2,04 juta ton.
Kemudian jika menghitung posisi tujuh bulan pertama di 2014, berarti SMGR telah menjual 16 juta ton semen. Angka tersebut naik 10,26% dibandingkan 14,51 juta ton di periode yang sama 2013.
Ia bilang bahwa penurunan di Juli ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, Pemilihan Presiden (Pilpres) yang membuat beberapa pihak cenderung tak melakukan konstruksi. Lalu kedua, adanya libur lebaran yang membuat truk dilarang lewat. Sehingga distribusi semen pun macet selama sepekan.
Meski begitu, Agung meyakini bahwa penjualannya dapat meningkat lagi di bulan Agustus. Menurut dia, penjualan yang menurun itu hanyalah konsumsi yang tertunda.
Sampai akhir tahun, SMGR menargetkan penjualannya dapat tumbuh 6% dari posisi akhir tahun lalu 25,77 juta ton. Artinya, SMGR yakin bisa menjual 27,31 juta ton semen untuk pasar domestik dan ekspornya. Dan sampai posisi Juli, pencapaiannya telah memenuhi 58% target. (Annisa Aninditya Wibawa)