TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa kenaikan gas elpiji 12 Kg tidak membuat BI menaikkan perkiraan level inflasi pada tahun ini. Menurutnya target inflasi masih sama dengan 4,5 plus atau minus 1 persen.
"Kalau misalnya itu berlaku, tentu ada dampak, dan kita sudah memperkirakan itu kita sudah melihat resiko inflasi pada 2014. Masih ada risiko kenaikan listrik, yang akan berdampak kepada konsumen," kata Agus Martowardojo, Gubernur BI di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Ia menambahkan bahwa inflasi masih dalam batasan terkendali. Dia juga mengatakan bahwa risiko dari perekonomian global dan elnino serta kenaikan elpiji tidak serta merta memberikan efek negatif terhadap inflasi yang menurutnya masih dalam stabil.
"Itu sudah masuk dalam pertimbangan kita. Kita melihat inflasi indoensia 4, +- 1 pada 2015. Kita melihat dalam nota keuangan presiden mengatakan inflasi ada dalam range 4 +- 1 persen," katanya.