TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai regulator di pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pengembangan industri pasar modal Indonesia, khususnya pengembangan yang terkait dengan infrastruktur pasar modal.
Memasuki tahun 2014, pengembangan infrastruktur pasar modal konsisten terus dijalankan KSEI dengan penuh komitmen, diawali dengan penuntasan penjajakan Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang terintegrasi dengan ATM bank, yang diresmikan melalui penandatanganan kerja sama KSEI-PT Bank Permata Tbk (PermataBank) pada akhir Februari 2014 lalu.
Kolaborasi KSEI-PermataBank, merupakan tonggak penting yang menjadi tahap awal dimulainya sinergi infrastruktur pasar modal dengan perbankan nasional.
Pada kegiatan diskusi dengan wartawan pasar modal Indonesia di kantor KSEI, Selasa (19/8/2014), Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi menjelaskan kedepannya telah terdapat beberapa rencana pengembangan untuk menghubungkan infrastruktur pasar modal dan perbankan.
"Sinergi dengan perbankan bertujuan untuk membuka akses yang luas dan mudah kepada masyarakat ke pasar modal. Sebagai industri yang telah lebih dulu berkembang dan matang, sudah sangat umum bahwa masyarakat kita menjadi nasabah perbankan dan juga familiar untuk menggunakan fasilitas yang disediakan bank, seperti ATM, internet banking dan mobile banking. Penggunaan fasilitas-fasiltas perbankan ini sudah menjadi kebutuhan dan bagian keseharian sehingga sangat ideal bila dikembangkan lebih lanjut guna memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk masuk ke pasar modal," kata Heri dalam keterangan yang disampaikan ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (19/8/2014).
Untuk mendukung rencana pengembangan tersebut agar dapat terealisasi dengan baik, KSEI telah berkoordinasi dengan beberapa bank yang telah bekerjasama dengan KSEI sebagai Bank Administrator RDN (Rekening Dana Nasabah). Setelah PermataBank, pada awal September 2014 KSEI akan melakukan penandatangan perjanjian kerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes, yang mencakup tidak hanya akses melalui ATM bank tetapi juga melalui fasilitas internet banking dan mobile banking. Kesepakatan dengan PermataBank dan Bank Mandiri ini diharapkan dapat disusul oleh Bank Administrator RDN lainnya yaitu Bank BCA, Bank BNI, Bank Syariah Mandiri, dan Bank CIMB Niaga.
Selain itu kerjasama dengan industri perbankan, masih terkait rencana pengembangan infrastruktur pasar modal, dalam waktu dekat akan direalisasikan kerjasama KSEI dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) untuk penggunaan data kependudukan KTP elektronik sebagai acuan basis data investor pasar modal.
Dengan kerjasama ini, pembentukan Single Investor Identification (SID) di pasar modal berdasarkan database investor yang ada di KSEI dapat dilakukan dengan lebih baik sesuai data yang lebih akurat dan selalu terkinikan.
"Diharapkan data investor pasar modal menjadi lebih lengkap dan akurat, sehingga penelusuran perubahan data menjadi lebih mudah dilakukan dan data selalu terkinikan. Data investor yang akurat dan selalu terkini, akan memudahkan rencana program pengembangan produk dan layanan jasa pasar modal yang terkait dengan KSEI," ungkapnya.
Penandatangan Perjanjian Kerja Sama tersebut, rencananya juga akan diselenggarakan pada akhir Agustus 2014.
Kerjasama dengan Ditjen Dukcapil ini juga sejalan dengan rencana OJK untuk menerapkan pemberian nomor SID secara menyeluruh kepada investor Reksa Dana. Penerapan SID Reksa Dana ini akan menjadi landasan penting juga untuk mendukung inisiatif OJK dalam mengembangkan infrastruktur yang terintegrasi bagi industri reksadana melalui suatu sistem Pengelolaan Investasi Terpadu.
Pengembangan sistem Pengelolaan Investasi Terpadu ini tengah dilakukan KSEI, bekerjasama dengan Korea Securities Depository (KSD). Kerjasama pengembangan sistem bersama KSD ini merupakan tindak lanjut dari MoU pertukaran informasi dan pengembangan pasar modal antara KSEI - KSD yang telah ditandatangani pada Maret 2012. Dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang secara resmi akan yang akan ditandatangani pada minggu ketiga September 2014, KSD akan membantu dan mendampingi KSEI dalam pengembangan sistem mulai dari proses kajiannya.
Penandatangan tersebut, diungkapkan Heri akan menjadi langkah awal bagi pelaksanaan pengembangan yang akan dilakukan KSEI. Heri menambahkan, penandatanganan hanya merupakan bentuk resmi dimulainya kerja sama. Hal lain yang lebih penting adalah proses pengembangan yang harus berjalan secara maksimal agar implementasi dapat diterapkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Belajar pada pengalaman dan keberhasilan KSD dalam menerapkan FundNet yang merupakan sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di Korea Selatan, KSEI berharap proyek pengembangan sistem Pengelolaan Investasi Terpadu ini juga dapat terlaksana dengan lancar.