TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menggiatkan investasi di Jatim, Gubenur Soekarwo memberikan empat Goverment Guarantee atau jaminan Pemerintah.
Empat jaminan itu meliputi kemudahan perizinan, ketersediaan lahan, pembangkit energi, dan tenaga kerja.
Untuk kemudahan perizinan, Soekarwo menyebutkan, jaminan pemerintah itu sudah dilakukan dengan Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T).
"Di sini (P2T), kami juga ada URC (Unit Reaksi Cepat) untuk membantu investor yang mungkin mengalami kesulitan," kata Soekarwo, usai membuka Investor Summit di Grand City, Rabu (20/8/2014).
Sedangkan untuk ketersediaan lahan, Pemprov Jatim sudah memiliki data titik-titik lahan yang bisa digunakan investor. Diantaranya di Gresik dan Mojokerto.
Di Mojokerto ada lahan seluas 15.000 hektar dekat jalur interchange. Disiapkan menjadi silicon valey, area untuk perusahaan-perusahaan dibidang teknologi informasi.
"Kami juga sudah siapkan lahan di Gresik untuk proyek smelter (pengolahan) tembaga dari PT Freeport. Investasinya senilai 2,5 miliar dolar AS (Amerika Serikat-red), tapi belum jadi," ungkap Soekarwo.
Sementara untuk kebutuhan energi, Jatim memiliki surplus listrik sekitar 2.000 Mega Watt (MW).
Sedangkan soal tenaga kerja, sumber daya manusia di Jatim cukup besar. Baik secara jumlah maupun skill atau kemampuan.
Penggiatan investasi ini tak lepas dari target Pemprov Jatim untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di tahun 2016.