News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

Pencabutan BBM Bersubsidi Membuat Investasi Saham Menggiurkan

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk tangki mengantre untuk diisi BBM di terminal BBM Pertamina Plumpang Jakarta Utara, Rabu (27/8/2014). PT Pertamina selaku badan usaha penyalur BBM bersubsidi melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi dengan mengoperasikan seluruh infrastruktur distribusinya selama 24 jam. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk menanggapi hal ini, ada peluang investasi yang dianggap menggiurkan seperti investasi di produk saham ataupun investasi lainnya yang berhubungan dengan saham.

Michael Steven, Direktur Utama PT Kresna Graha Securindo, Mengatakan bahwa ada baiknya jika investasi dapat disalurkan melalui saham. Aksi ini dilakukan dengan melihat resiko inflasi yang terangat besar dengan kenaikan BBM bersubsidi.

"Antisipasi inflasi jangan melalui obligasi, karena obligasi rentan dengan inflasi, yieldnya bisa turun jika ada inflasi, lebih baik ke saham atau reksadana saham," kata Steven, di jakarta, Kamis (4/09/2014).

Ia mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan menimbulkan koreksi bagi sejumlah saham. Namun ini saat yang tepat untuk membeli saham kerika harganya sedang anjlok.

"Jadi ketika harga saham anjlok lebih baik beli karena akan naik lagi beberapa kemudian, dulu pada 2008 saham Astra terkoreksi jadi Rp 3500 per lembar saham dari Rp 6.000 per lembar saham, namun kembali tembus Rp 8000 per lembar saham jadi investasilah di saham," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini