News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

Pengamat: Kenaikan Harga BBM Miskinkan Masyarakat, Itu Cuma Mitos

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengendara sepeda motor antre mengisi premium di SPBU Pertamina, Sentul City, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu (27/8/2014). Walaupun pembatasan BBM nonsubsidi telah dibatalkan Selasa (26/8) sore, pasokan BBM ke SPBU masih terbatas karena masih menggunakan delivery order saat pembatasan. Pasokan akan kembali normal Kamis (28/8). (Warta Kota/alex suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri memaparkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan membuat masyarakat miskin.

Hal yang menimbulkan masyarakat miskin menurut Faisal adalah pengendalian harga barang pokok. "Harga BBM naik bisa memiskinkan itu hanya mitos," ujar Faisal di Jakarta, Minggu (7/9/2014).

Menurut Faisal, isu masyarakat jadi miskin hanya berasal dari perkotaan besar saja. Pasalnya konsumsi untuk kendaraan di pedesaan 13,6 persen selama sebulan dari total pendapatan.

"Itu omongan orang di kota saja (harga BBM naik jadi miskin)," ungkap Faisal

Jika dibandingkan dengan kebutuhan rokok, masyarakat pedesaan bisa mencapai 9,68 persen. Angka tersebut menjadi kebutuhan nomor dua di kota sedangkan di desa kebutuhan nomor tiga.

"Mitos lah, BBM memiskinkan orang. Bikin orang miskin harga beras yang naiknya gila-gilaan," jelas Faisal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini