Ekspor Kayu Mentah Ilegal Akan Berdampak Bagi Industri Mebel
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA- Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) meminta pemerintah lebih tegas menindak ekspor kayu mentah ilegal yang saat ini terjadi. Pasalnya, ekspor kayu mentah ilegal akan berdampak kepada pasokan kayu untuk industri mebel dalam negeri.
"Negara-negara tetangga dapat kayu dari Indonesia, sementara untuk kebutuhan dalam negeri masih terbilang belum mencukupi," ujar Ketua Umum Asmindo Taufik Gani di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Sebenarnya, jika dibandingan negara-negara lain, dia menilai jika ekspor kayu ilegal ditutup maka produk kayu olahan Indonesia relatif tidak memiliki banyak pesaing. Misalkan Malaysia, selama ini kata Taufik, pasokan kayu Malaysia sangatlah tergantung pasokan dari Indonesia.
Sementara itu, Tiongkok yang merupakan penyumbang 31% mebel dunia, memiliki harga produk jadinya relatif mahal. Hal tersebut tentu menguntungkan produk mebel Indonesia.
"Kalau dari Tiongkok yang murah itu produk dari plastik dan besi. Kalau produk rotan tentu kita lebih murah," kata dia.
Oleh karena itu Asmindo meminta pemerintah untuk berani menindak ekportir kayu mentah ilegal agar bahan baku untuk industri mebel dalam negeri terpenuhi. Di sisi lain, dia percaya, dengan penindakan ekspor tersebut, maka investasi mebel di Indonesia akan terus tumbuh..