News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ATSI Siap Diskusikan Iklan di Ponsel

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengatakan siap untuk berdiskusi mengenai penyelenggaraan mobile advertising. Hal itu tertuang dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Kamis (2/10/2014).

Alexander Rusli, Ketua Umum ATSI, menyatakan bahwa ATSI selalu terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Indonesia E-commerce Association (idEA) dan Asosiasi Digital Indonesia (IDA).

"Demi tercapainya kesamaan pemahaman dan pandangan atas penyelenggaraan layanan mobile advertising ini, dan dengan semangat serta itikad baik, seluruh anggota ATSI siap untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan," ujarnya.

Pernyataan itu tak lain terkait dengan adanya seruan dari idEA dan IDA untuk dihentikannya praktik iklan yang dianggap mengganggu.

Ada dua jenis iklan yang dianggap mengganggu, yaitu iklan "peralihan" alias interstitial ads. Iklan jenis ini muncul saat pengguna menuju ke halaman tertentu, sebelum masuk halaman itu pengguna dialihkan ke halaman iklan.

Sedangkan iklan jenis kedua yang juga dianggap mengganggu adalah offdeck ads. Iklan jenis ini muncul di bagian atas halaman situs yang dituju, "mendorong" konten situs ke bawah.

Menurut pihak ATSI, kedua jenis iklan itu masuk dalam golongan mobile advertising, yang mereka definisikan sebagai berikut: inovasi layanan baru, yang dilaksanakan oleh para mitra kerja operator telekomunikasi atau operator sendiri, untuk menyampaikan suatu pesan promosi kepada pelanggan operator telekomunikasi, ketika pelanggan menggunakan layanan data dari operator yang bersangkutan melalui jaringan telekomunikasi milik operator itu dengan perangkat mobile (mobile phone, tablet dan sejenisnya) milik pelanggan.

Hal itu, ujar Alex, adalah bagian dari wewenang yang dimiliki operator telekomunikasi."Karena menggunakan jaringannya sendiri dan untuk pelanggannya sendiri juga," sebutnya.

"Operator telekomunikasi menjamin bahwa pelanggan akan tetap memperoleh informasi secara utuh, lengkap dan sesuai dengan apa adanya," ia menambahkan. (Oik Yusuf)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini