TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Blue Bird, perusahaan jasa transportasi, menyatakan dana yang akan diraih melalui hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), akan digunakan untuk melunasi utang di beberapa bank secara cepat.
"Kami targetkan langsung kami bayarkan utangnya. Seminggu atau dua minggu setelah IPO akan kami bayarkan," ujar Direktur Keuangan Blue Bird Robert Rerimassie, di Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Robert menjelaskan bahwa saat ini, total utang manajemen Blue Bird mencapai Rp 3 triliun kepada beberapa bank yang akan dilunasi melalui dana hasil IPO.
Dia pun mengungkapkan, manajemen Blue Bird langsung melunasi sebagian utang ini karena menganggap beban bunga yang ditanggung sudah sangat tinggi rata-rata di angka 11 persen.
"Bunganya rata-rata 11 persen, kita akan bayar sebagian. Karena bunganya sudah tinggi. yang kita bayar ada yang sampai di atas 200 bps, 300 bps di atas rata-rata bunga di pasar," paparnya.
Blue Bird memiliki pinjaman jatuh tempo November 2014 Rp400 miliar pada BCA. Selain itu ada pinjaman kredit investasi senilai Rp817,39 miliar.
Pinjaman sindikasi dari Bank Permata, Bank DBS, Bank Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, BCA dan Bank OCBC NISP. Artinya utang jatuh tempo Blue Bird mencapai Rp1,22 triliun
Seperti diketahui dalam IPO, perusahaan jasa transportasi ini akan melepas 531,4 juta saham setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?
Dari total dana IPO sekitar 35,71 persen akan digunakan untuk membayar utang.