TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, dari 10 negara ASEAN, masing-masing memiliki beragam potensi dalam hal pasar konstruksi.
Potensi pasar konstruksi Indonesia, diketahui mencapai 35 persen atau bernilai 500 triliun rupiah dari nilai industri konstruksi di ASEAN.
"Dengan potensi ini, Indonesia memiliki kemampuan lebih yang tidak dimilikki oleh negara-negara ASEAN lainnya," ujar Hermanto," ujar Hermanto di Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Tahun lalu, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), kontribusi sektor industri konstruksi bagi Produk Domistik Bruto (PDB) nasional mencapai 10 persen atau 900 triliun rupiah dari total sekitar 9.000 triliun rupiah.
"Dengan begitu, sektor konstruksi memiliki peran penting dalam kaitannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi," ungkap Hermanto
Hermanto menegaskan, tanpa peningkatan sumber daya manusia yang handal, maka potensi tersebut akan stagnan dan bukan tidak mungkin malah akan direbut oleh tenaga kerja asing.
Untuk itu, Kementerian PU berupaya untuk mengimbangi potensi industri konstruksi nasional dengan memberikan perhatian yang serius pada peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia.
“Diharapkan dengan adanya peningkatan potensi tersebut kesiapan industri konstruksi nasional saat pemberlakuan MEA pada akhir 2015 dapat terpenuhi dan tenaga kerja Indonesia lebih inovatif,” papar Hermanto.