TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), berdampak kepada pembengkakan nilai investasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) untuk pembangunan pabrik barunya.
Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengatakan, rupiah yang melemah tidak terlalu berpengaruh kepada biaya operasional perseroan. Di mana, porsi impor SMGR saat ini terbilang kecil, pada kisaran 10 persen.
"Tetapi yang paling besar itu, untuk kegiatan investasi, Jadi ketika rupiah melemah kita harus konsolidasi investasi, kita hitung kembali, sehingga jangan sampa rencana investasi menjadi tidak visible," kata Dwi di Jakarta, akhir pekan ini.
Namun, mengenai jumlah pembekakan investasi terhadap pabrik Rembang di Jawa Tengah dan Indarung di Sumatera Barat. Dwi tidak menjelaskan di angka berapa perseroan harus merogoh koceknya.
Tercatat sebelumnya, perseroan investasi untuk pembangunan dua pabrik tersebut sekitar Rp8,29 triliun.
Mengutip kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (10/10/2014) di posisi Rp12.207. Angka tersebut melemah dari hari sebelumnya, di level Rp12.190 per dolar AS.