TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara akan menggunakan tanah milik TNI Angkatan Darat (AD) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap, Jawa Tengah, 5.000 megawatt (mw).
Tanah tersebut selanjutnya disewakan kepada pihak swasta sebagai pengelola dari pembangkit tersebut.
Menteri Hukum dan HAM Yasona Hamonangan Laoly menjelaskan proses ituy harus dilakukan agar mempermudah pembebasan lahan.
Dengan begitu, pembangkit bisa cepat dibangun dan memproduksi listrik di Cilacap. "Lahan milik TNI AD akan diberikan ke PLN lalu disewakan ke swasta," ujar Yasona di kantor Kementerian ESDM Kamis (6/11/2014).
Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo juga mengatakan semakin cepat pembebasan lahan untuk PLTU di Cilacap, tahun depan pembangkit tersebut sudah bisa dioperasikan.
"Kalau berdiri 1/7 dari target sudah tercapai," papar Indroyono.
Sebagai tahap pertama PLTU berkapasitas 2.000 megawatt selama 3 tahun. Kedepannya kapasitas produksi listrik PLTU di cilacap bisa meningkat sampai 3.000 megawatt.
"Di 2018 3000 MW pertama bisa operasi," jelas Indroyono.