TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rinaldi Firmansyah yang merupakan mantan Direktur Utama PT Telkom dikabarkan menjadi satu di antara calon kuat Direktur Utama Pertamina yang didukung Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menanggapi hal tersebut, pengamat energi, Marwan Batubara menilai terpilihnya Rinaldi sebagai salah satu calon terkuat dalam bursa pimpinan Pertamina merupakan langkah yang tak istimewa. Justru dia menilai hal tersebut sarat kepentingan.
"Saya katakan bahwa tertutupnya seleksi bursa jajaran di BUMN itu sarat dengan kepentingan. Apa sih istimewanya dia (Rinaldi), prestasi seperti apa yang didapat," kata Marwan ketika dihubungi wartawan, Minggu (9/11/2014).
Dia menyarankan, agar mantan Menteri Perindustrian era Presiden Megawati Soekarnoputri itu memilih jajaran di BUMN diisi oleh orang internal. Tujuannya agar tak menjadi kepentingan bagi partai penguasa maupun partai yang masuk dalam koalisinya.
"Seperti yang saya katakan tadi, haruslah pilih orang-orang yang benar-benar bisa mengisi dan menguasai jajaran pertamina, jadi cukup orang dalam saja," ujarnya.
Dia pun mendesak, agar uji kelayakan dan kepatutan untuk mengisi sejumlah kursi di komisaris dan direksi Pertamina tak menggunakan jasa manajemen konsultan PT Daya Dimensi Indonesia, perusahaan konsultasi manajemen sumber daya manusia berskala global
"Lakukan saja transparan," tegasnya.
Seperti yang diketahui beberapa nama sudah muncul akan ikut dalam uji kepatutan itu. Sejumlah Pimpinan dan mantan Pimpinan BUMN menjadi kandidat untuk menjadi pengganti Karen Agustiawan.
Enam nama disebut berasal dari calon eksternal, yaitu Budi Gunadi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).
Kabarnya, calon kuat dalam bursa kandidat tersebut adalah Rinaldi Firmansyah yang disebut-sebut didukung Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wapres Jusuf Kalla, namun belum ada konfirmasi langsung soal dukungan untuk Rinaldi.