Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca diumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (18/11/2014) di buka menguat 23,16 poin atau 0,46 persen ke level 5.077,10
"Perdagangan hari ini diperkirakan akan bereaksi positif setelah pemerintah tadi malam memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter," Analis First Asia Capital David Sutyanto.
Namun sentimen positif tersebut, kata David, hanya bersifat sementara dan pasar akan kembali melihat dampak jangka pendeknya akibat kenaikan harga BBM. Adapun dampaknya, seperti angka inflasi hingga akhir tahun yang diperkirakan melonjak sekitar 2,4 persen menjadi 7,2 persen pada akhir tahun.
"Akibatnya pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini akan berada di bawah 5 persen. Selain dampak terhadap ekonomi, pasar juga akan melihat resiko sosial dan politik yang muncul pasca kenaikan tersebut," tuturnya.
Sedangkan sisi positif pasca kenaikan harga BBM, menurut David, membuat APBN ke depan lebih sehat dan defisit transaksi berjalan bisa mengecil yang akhirnya memberikan angin segar terhadap penguatan rupiah.
"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5.030 dan resisten di 5.110 cenderung menguat," ucapnya.