TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -- Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menargetkan lima tahun kedepan pulau Sumatera bebas dari pemadaman listrik.
“Target dalam lima tahun Pulau Sumatera bebas dari pemadaman," ungkap Jokowi setelah kurang lebih 15 menit meninjau ke dalam pembangkit PLTU Tarahan Jl Lintas Sumatera KM 15 Dusun Sebalang Desa Tarahan Kecamatan Ketibung Lampung Selatan, Selasa (25/11/2014), seperti dikutip dari laman seskab.
Tentunya, kata Jokowi, dengan memaksimalkan pembangkit yang dimiliki.
"Tadi saya sudah mendapat informasi bahwa untuk membuat pembangkit baru terhalang dengan misalnya pembebasan lahan. Dan sebagainya, tapi diusahakan untuk menyelesaikan permasalahan ketersediaan pasokan listrik tersebut dalam jangka waktu lima tahun,” kata Jokowi.
Dijelaskan, Lampung menduduki peringkat kedua se- Sumatera yang tingkat konsumsi listriknya tinggi. Kebutuhan Lampung 809 MW, yang terpenuhi 543 MW--kekurangannya dibantu 266 MW dari Sumatera Selatan. (Baca juga: Warga Medan Geram, 3 Jam Listrik 25 Kali Byarpet)
Untuk Peringkat pertama dipegang Provinsi Sumatera Utara dengan kebutuhan 1.451 MW dengan yang terpenuhi hanya 1.409 MW dan mendapat pasokan dari NAD sebanyak 42 MW. Sistem interkoneksi antar provinsi memungkinkan terjadi saling pasok kekurangan listrik
Sedang PT Bukit Asam Tbk di Lampung memiliki PLTU dengan kapasitas 16 megawatt, dan mempunyai kelebihan pasokan listrik sekitar 10 megawatt karena Bukit Asam hanya menggunakan sekitar 4 – 6 megawatt.
Turut mendampingi Presiden antara lain Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Heru Winarko.
Warga masyarakat di sekitaran PT Bukit Asam, Tarahan, Lampung Selatan, berebut bersalaman dengan Presiden Jokowi. Mereka mengelu-elukan Presiden dan Ibu Negara di sepanjang jalan.