TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan anggaran belanja pemerintah pada 2016 diprediksi akan membesar. Hal itu dipengaruhi membesarnya ruang fiskal pemerintah.
"Dengan realokasi subsidi, kita punya tambahan fiskal, kita punya tambahan yang positif," ujar Bambang dalam acara Musrenbang Nasional yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Bambang mengatakan, tambahan anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan untuk belanja pembangunan sarana dan prasarana, seperti penunjang baik di darat maupun di laut.
Bambang juga mengatakan pemerintah akan membelanjakan dana tersebut untuk memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang masuk kategori hampir miskin dan miskin.
"Belanja perlindungan sosial akan diperbesar. Ini ajkan didorong untuk yang miskin dan hampir miskin. Subsidi energi akan berkurang," kata Bambang.
Namun, Bambang mengatakan pemerintah juga perlu memperhatikan posisi defisit anggaran. Menurutnya, sebisa mungkin defisit anggaran perlu ditekan supaya rasio utang bisa dijaga di kisaran 25 persen dari Pendapatan Domestik Bruto.
"Sehingga, kebijakan transfer daerah bisa diperkuat terutama menyangkut AKD seperti jalan dan irigasi," tutur Bambang.