TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hasrat PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II memperlancar arus barang di pelabuhan Tanjung Priok melalui ruas tol Cibitung–Cilincing segera terwujud. Perusahaan pelat merah ini optimistis memulai proses konstruksi pembangunan jalan tol pada pertengahan tahun depan.
Untuk memuluskan hasrat itu, Pelindo II tengah melakukan pembicaraan dengan PT MTD CTP Expressway selaku pemegang konsesi ruas tol Cibitung–Cilincing. Pelindo II berencana mengambilalih 45% dari 90% saham ruas tol yang dimiliki perusahaan asal Malaysia tersebut.
Dengan mendekap sebagian saham ruas jalan tol itu, Pelindo II optimistis bisa lebih maksimal memanfaatkan ruas tol tersebut. "Akhir Januari tahun depan kami akan menandatangani perjanjiannya," ujar Richard Joost Lino, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, Senin (29/12).
Manajemen PT Pelindo II seakan tak merasa terganggu dengan status pengerjaan ruas jalan tol Cibitung–Cilincing. Perlu Anda ketahui, proses pembangunan jalan tol itu mandek karena terganjal izin.
Rencana Pelindo II, pasca meneken perjanjian alih saham itu, maka Pelindo II akan melaporkan hasilnya kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Setelah itu, perusahaan itu akan menggelar tender konstruksi.
Perkiraan proses konstruksi itu memakan waktu hingga dua tahun. Dengan asumsi pekerjaan dimulai pada pertengahan 2015, ruas tol Cibitung –Cilincing bisa beroperasi pada pertengahan 2017.
Tanpa menyebutkan nilai, Pelindo II mengklaim bisa mencukupi kebutuhan dana pengambilalihan 45% saham itu dari kas internal. Tentu bukan cuma itu saja duit yang harus dikeluarkan.
Pelindo II juga harus menyiapkan dana jumbo untuk mendanai pembangunan proyek jalan tol dengan nilai hampir Rp 7 triliun tersebut. Untuk kebutuhan biaya itu, Pelindo II akan memanfaatkan pinjaman perbankan.
Sementara mengenai alokasi belanja modal untuk aneka ekspansi tahun depan, Pelindo II menyiapkan dana Rp 8 triliun. Sayang manajemen Pelindo tak memerinci tentang sumber pendanaan belanja modalnya tahun depan.
Alih-alih membeberkan sumber dana belanja modal. Lino mengatakan Pelindo II memiliki rencana jangka menengah yakni mengembangkan beberapa pelabuhan mulai tahun 2015 hingga tahun 2019. Taksiran biaya untuk mengembangkan sejumlah pelabuhan tersebut mencapai US$ 4 miliar.
Sebagai informasi, selain pengembangan ruas jalan tol Cibitung–Cilincing, Pelindo II pasang pekerjaan rumah lain. Antara lain penyelesaian pelabuhan Kalibaru tahap I, pemanfaatan water way CBL dan pengembangan pelabuhan Ciwandan.
Ada juga pekerjaan pengembangan pelabuhan Bojonegoro, pengembangan pelabuhan Cirebon, pembangunan pelabuhan baru di Kalimantan Barat dan pengembangan pelabuhan di sekitar Sorong. (RR Putri Werdiningsih)