TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengungkapkan perseroan mengalami kekurangan uang untuk mengganti kompensasi bagi keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501. Sunu memaparkan bahwa pihaknya akan memberi uang muka bagi keluarga yang paling membutuhkan.
Terkait kompensasi, kepada keluarga penumpang, Sunu menjelaskan pihak Airasia tunduk kepada Peraturan Menteri no. 77. 2011, akan mengganti rugi sebesar Rp 1,25 miliar. Namun Sunu mengaku bahwa uang sebesar itu, totalnya belum cukup untuk seluruh keluarga korban.
"Di masalah keuangan, kami tawarkan semacam dana awal sebagai kompensasi akhir bagi penumpang yang membutuhkan," ujar Sunu di Komisi V DPR RI, Selasa (13/1/2015).
Sunu memaparkan, jika keluarga korban tidak terlalu membutuhkan, sebaiknya diberikan kepada keluarga korban yang kurang mampu."Apalagi keluarga penumpang bisa ngambil, kalau tidak diperlukan tidak mengambil," ungkap Sunu.
Sunu menambahkan bahwa ada anggaran tambahan untuk keluarga korban. Tambahan anggaran tersebut tergantung dari variasi pemakaman dan latar belakang budaya keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501.
"Variasi tergantung latar belakang, mengganti biaya pemakaman," jelas Sunu.
Sunu juga mengatakan pihak AirAsia akan membawa semua jenazah korban sampai ke pemakaman. Dengan begitu pihak AirAsia akan mengakomodasi membawah jenazah hingga keluar negeri, tergantung dari keluarga korban.
"Kami akan mengantar jenazah kemanapun keluar negeri atau keluar pulau," papar Sunu.