Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Sinarmas Sekuritas Jef Tan memprediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (13/1/2015), bergerak melemah pada kisaran support 5.169 dan resistance 5.211.
"Indeks akan dipengaruhi dengan adanya sentimen dari harga minyak mentah dunia," kata Jef di Jakarta.
Seperti diketahui, harga minyak dunia turun 55 persen dalam setengah tahun terakhir. Tercatat, pada hari kemarin harga minyak dunia jenis Brent di bawah 50 dolar AS per barel.
Selain itu, sentimen yang dapat menekan IHSG yaitu dari Tiongkok yang akan merilis data neraca perdagangan. Diperkirakan nilainya mengalami penurunan ke level 49,5 miliar dolar AS dari sebelumnya 54,5 miliar dolar AS.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, perdagangan kemarin IHSG mengalami koreksi sehat dalam pergerakan menuju pola uptrend-nya. Kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan, namun perlu tindakan pemanfaatan dalam melihat koreksi.
"Saat terjadi koreksi sehat merupakan momen bagi investor untuk melakukan akumulasi beli, tapi tidak melupakan timeframe investasi yang dikehendaki," ujar William.