Laporan Wartawan Tribun Timur, Rasni Gani
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, menilai pemerintah tidak hati-hati dalam menentukan harga bahan bakar minyak (BBM) yang beberapa jam lalu, dinyatakan turun lagi.
"Kesannya harga BBM ini seperti mainan yang dengan gampangnya dinaikkan dan diturunkan. Kami harap harusnya pemerintah mempertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan karena harga barang dan jasa di lapangan akan langsung mengikut naik namun tidak mudah untuk turun kembali," kata Anggiat, Jumat (16/1/2015).
Anggiat mengaku tidak sepakat terhadap rencana pemerintah merevisi harga BBM per dua pekan sekali.
"Harga BBM ini sensitif jadi kami mohon kepada pemerintah untuk kenaikan maupun penurunan harga BBM melibatkan ahli ekonomi.
Ekonom cukup banyak di Indonesia ini untuk melihat kemungkinan keadaan ekonomi," jelasnya. (*)