Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama sekaligus pemegang saham utama PT Kalstar Aviation, Andi Masyhur memiliki keinginan membuka rute penerbangan ke berbagai destinasi, dengan awal pemberangkatan dari Kalimantan.
Pria asal Padang, Sumatera Barat mengaku telah lahir di dunia penerbangan dan merupakan lulusan Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) Trisakti angkatan ke-10.
"Setelah lulus saya langsung bekerja di salah satu maskapai nasional, sekitar tahun 1983 sampai 1994," ucap Andi, Rabu (28/1/2015).
Awal kariernya di salah satu maskapai yaitu sebagai operasional hingga menjadi kepala cabang. Setelah menekuni pekerjaannya tersebut, ada salah satu temannya mengajak untuk membuka perusahaan penerbangan perintis.
Namun, perusahaan yang dibentuk oleh dia dan temannya tidak bertahan hingga sekarang, alias tutup. Berkat kegigihan dan rasa tidak puas terhadap penutupan perusahaan tersebut, karena dinilainya masih memiliki potensi. Andi mencoba mengandeng patner bisnis untuk bergelut di dunia penerbangan kembali.
"Dari hasil pesangon saya, saya berpatner dengan salah satu perusahaan. Mereka sediakan pesawat, saya mengoperasikannya," ucapnya.
Singkat cerita, dirinya kemudian mendirikan Kalstar Aviation pada 2007. Sesuai dengan nama PT Kalstar yang berarti Kalimantan Star, maka dirinya terus berupaya mengembangkan transportasi udara di wilayah Kalimantan secara bertahap dan konsisten.
"Kami pertama menghubungkan antarkota Kalimantan, kemudian antarprovinsi. Sekarang sudah terbangi 16 destinasi di Kalimantan dan izin rute sebanyak 99 domestik dan 22 regional," ucapnya.
Walau saat ini terbilang sudah besar, Andi mengaku akan tetap fokus untuk penerbangan sejumlah Kalimantan. Dia menilai masih banyak tujuan dari Kalimantan ke wilayah lain belum diterhubung.
"Kami ingin orang Kalimantan, mau pergi kemanapun ada, dengan penerbangan Kalstar," ujarnya.
Kalstar saat ini baru saja mendatangkan satu pesawat jenis Embraer 190/195 dengan kapasitas 118 tempat duduk. Dengan demikian, Kalstar saat ini memiliki 11 pesawat seperti ATR 42-300, ATR 72-600/500 dan B737-300/500.