News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNI Sudah Kucurkan Kredit Rp 277,6 Triliun

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Bank Negara Indonesia (Bank BNI), Gatot M Suwondo (tengah) bersama direksi saat paparan Kinerja Keuangan BNI Kuartal III-Tahun 2014 di Kantor Bank BNI, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2014). Bank BNI mencatatkan laba sebesar Rp 7,61 triliun pada kuartal III-2014 atau tumbuh 16,4 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 6,54 triliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2014 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) telah menyalurkan kredit sebesar Rp 277,6 triliun, naik 10,8 persen dari tahun sebelumnya Rp 250,6 triliun.

Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, tahun 2014 merupakan tahun yang berat bagi sektor usaha karena merupakan tahun politik yang diikuti dengan tekanan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dan inflasi.

"Namun demikian, penyaluran kredit BNI tetap mengalami pertumbuhan bahkan hingga dua digit. Ekspansi kredit ini didukung dengan strategi penyaluran melalui rantai pemasok dan pembeli dari nasabah korporasi," kata Gatot, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Adapun komposisi kredit yang disalurkan, kata Gatot, 71 persen oleh business banking yang pada umumnya disalurkan pada sektor produktif melalui delapan sektor unggulan, yaitu sektor minyak, gas, dan pertambangan.

"Kemudian informasi telekomunikasi, kimia, pertanian, makanan, ritel dan perdagangan besar, kelistrikan, serta sektor konstruksi," ujar Gatot.

Sedangkan 20 persen untuk sektor konsumer dan ritel yang didominasi oleh penyaluran KPR BNI Griya yang fokus pada pembiayaan rumah pertama, dan fasilitas pembiayaan untuk memudahkan belanja dan bertransaksi.

"Sebesar 3,6 persen disalurkan oleh cabang-cabang luar negeri, dan sisanya, 5,4 persen disalurkan oleh anak perusahaan, terutama BNI Syariah," ujar Gatot.

Sementara itu mengenai Dana Pihak Ketiga (DPK), perseroan mencatat pertumbuhan 7,5 persen menjadi Rp 313,9 triliun dari posisi 2013 sebesar Rp 291,9 triliun. "Dari total DPK tersebut komposisinya masih didominasi komponen dana murah (CASA) sebesar 65 persen," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini