TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Indonesia dengan 250 juta penduduknya sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara. Jumlah tersebut hampir setengahnya jumlah penduduk di Asia Tenggara.
Karena Indonesia merupakan pasar menjanjikan, imbuh JK, pada 2016 mendatang di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) investasi asing akan semakin banyak masuk. Maklum, prosesnya cenderung lebih mudah.
"Semua orang yang investasi pertama cari pasar. Pasar di Asean sekitar 550 juta, hampir lima puluh persen pasar itu ada di Indonesia," katanya dalam sambutannya di "Seminar Nasional 2015 Ikatan Alumni Universitas Airlangga," di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).
Indonesia, kata JK memiliki tenaga kerja, dan sumber daya untuk membangun industri. Wapres yakin Indonesia akan jadi prioritas untuk tujuan investasi.
Di era MEA barang, jasa, modal hingga tenaga kerja akan lebih mudah berputar di Asia Tenggara. Untuk memanfaatkan banyaknya investasi yang masuk, Indonesia harus meningkatkan produktivitas.
Salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah memperbaiki infrastruktur. Diharapkan, hal itu bisa mempermudah perputaran barang. "Kita juga akan memperkuat pangan kita, agar kita tidak tergantung impor gula dan Jagung dari luar, selain itu kita juga akan memperkuat manufaktur," terangnya.