TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan pelayanan satu pintu sebelum era kepemimpinan presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berjalan dengan baik. Alasannya pelayanan tersebut kurang dipercaya, baik masyarakat maupun investor.
"One stop service kan ide yang sudah lama tapi selama ini tidak ada tidak berjalan, karena trust-nya kurang kuat," ujar Sofyan di kantor Kementerian BKPM, Rabu (11/2/2015).
Sofyan menjelaskan Presiden Jokowi saat ini memberikan perhatian khusus. Sofyan memberi contoh dalam tiga bulan menyelesaikan pelayanan dan mendapatkan perizinan, bisa tercapai tanpa ada tambahan waktu lagi.
"Kalau sekarang one stop service luar biasa, tapi kalau anda pergi ke depan tadi, sudah semua izin sudah dapat diproses," ungkapnya.
Dengan adanya pelayanan satu pintu, Sofyan memaparkan bisa menyelesaikan banyak masalah anggaran. Dalam hal ini, Sofyan berharap biaya logistik juga bisa diselesaikan dengan kecepatan kinerja dari pelayanan satu pintu.
"Jadi mudah-mudahan kasus one stop service sukses ini memperbaiki logistik di laut," kata Sofyan.