TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2014, ZTE telah mengapalkan 100 juta perangkat mobile ke seluruh dunia, termasuk 48 juta smartphone.
Pengapalan smartphone tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 20 persen. Smartphone juga memberikan kontribusi 70 persen total pendapatan ZTE Mobile devices.
"Tahun lalu ZTE membuat pencapaian terbaru dengan mendirikan 19 pusat R&D di seluruh dunia yang didukung oleh 4000 tenaga ahli," kata
Shi Lirong, President dan CEO ZTE dalam keterangannya, Selasa (10/3/2015).
Di Indonesia, kata dia PT ZTE Indonesia menandatangani kerjasama dengan institusi telekomunikasi terbesar di Indonesia, Institut Teknologi Telkom (ITT) untuk membiayai Pusat Pelatihan dan ZTE-ITT Asia Pacific R&D di Bandung.
ZTE juga melakukan penelitian untuk mendukung perusahaan memberikan produk dan pelayanan yang lebih unggul serta menciptakan nilai yang berarti bagi pelanggan.
Dalam industri perangkat mobile, ZTE memiliki pendekatan 3+1, di mana ZTE menghadirkan tiga lini produk unggulan dan satu seri sub-brand ZTE.
"Tiga lini produk tersebut adalah seri Star yang memiliki keunggulan pada pengontrol suara, seri Grand yang sangat fokus pada keamanan, dan seri Blade yang merupakan smartphone premium yang diperuntukan untuk pasaran masal," katanya.
Sub-brand ZTE, seri Nubia melengkapi strategi ini dengan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang sangat bervariasi.
"Ini adalah bagian dari rangkaian lengkap perangkat mobile yang ditawarkan oleh ZTE Indonesia dalam 15 tahun terakhir, termasuk telepon genggam dan perangkat mobile broadband," katanya.