Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belum menunjukan adanya perbaikan, seiring dengan akan dirilisnya suku bunga acuan perbankan (BI) dan keputusan Bank Sentral Amerika Seriktar (AS) terkait suku bunga.
"Laju rupiah masih menunjukan adanya pelemahan. Apalagi jelang RDG (Rapat Dewan Gubernur) dan The Fed di minggu ini, membuat pelaku pasar memilih menjauhi rupiah," kata Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Atas kondisi tersebut, Reza pun melihat rupiah kembali tertekan karena belum adanya sentimen positif yang menahan pelemahannya. Bahkan, rencana rilis kebijakan pemerintah untuk meredam gejolak rupiah tidak ditanggapi antusias.
"Meski masih berpotensi mengalami pelemahan, namu diharapkan rilis BI Rate dan The Fed tidak memperkuat laju dolar AS, sehingga memberikan penguatan rupiah meski tipis. Diperkirakan, rupiah pada kisaran Rp 13.245-13.230 (kurs tengah BI)," tuturnya.
Tercatat, kurs tengah Bank Indonesia saat ini di level Rp 13.237 per dolar AS, atau melemah dari posisi hari sebelumnya Rp 13.191. Sedangkan data Bloomberg pagi ini di level Rp 13.187 per dolar AS.