News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wapres JK: Pemasukan Negara Berkurang Lantaran Harga Minyak Dunia Anjlok

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, saat memantau eksperimen beras, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anjloknya harga minyak mentah hingga mencapai 43 dolar Amerika Serikat (AS) per barel, membuat pemasukan negara berkurang, begitu kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Pendapatan kita dari minyak, dengan harga minyak lima puluh atau empat puluh sekian itu, kita kekurangan pendapatan kira-kira seratus triliun (rupiah)," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Kekurangan pendapat disebabkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015 harga minyak Indonesia dipatok lebih tinggi dari 43 dolar AS per barel, yakni 60 dolar AS per barelnya.

Namun demikian, sambung JK, masih ada dampak positif dari turunnya harga minyak, salah satunya beban pemerintah untuk memberikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi semakin berkurang.

"Kalau anjlok ada dua efeknya. Efek positifnya subsidi makin terhapus, mungkin ada untung sedikit malah," jelasnya.

Sejak Agustus 2014, harga minyak terus turun. Harga minyak mentah mencapai 43 dolar AS per barel menjadi salah satu titik terendah. Salah satu faktor pendukung turunnya harga minyak karena nilai tukar dolar AS menguat atas semua mata uang lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini