TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bisnis periklanan digital (digital advertising) di Tanah Air diprediksi akan meningkat. Hal itu sejalan dengan perkembangan adopsi penggunaan ponsel pintar dan tren pemasangan iklan di medium digital.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memperkenalkan platform bernama UAd, yang dapat membantu publisher, advertiser dan agency untuk membidik audiensi secara tepat sasaran.
UAd adalah platform yang mempertemukan publisher, advertiser, dan agency untuk bisa melakukan aktivitas digital advertising secara efektif dan efisien. Kelebihan platfrom ini adalah dapat mengetahui audiensi yang dikehendaki sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi advertising yang terukur.
Misalnya berdasarkan usia, lokasi, demografi, pengeluaran bulanan, dan lain sebagainya. Jadi, pengiklan atau pemegang merek bisa menyampaikan pesannya dengan efektif ke target sasaran.
Widi Nugroho, Chief Executive Officer (CEO) Metra-Net, mengatakan, biaya pengeluaran periklanan (advertising spending) pada tahun 2014 mencapai Rp 100 triliun. Biaya tersebut diperkirakan naik 30% pada tahun ini. Sayangnya, dari total tersebut, pengeluaran untuk periklanan digital hanya berkontribusi sebesar 1-3% saja. Maka dari itu, bisnis digital advertising masih terbuka lebar untuk berkembang.
“Untuk meningkatkan bisnis digital advertising, keakuratan menjadi poin penting. UAd akan menempatkan iklan-iklan tersebut di tempat yang tepat sesuai dengan target sasaran,” Widi saat berdiskusi santai dengan beberapa publisher, advertiser dan agency di Jakarta Digital Valley, HYPERLINK "x-apple-data-detectors://0" Gedung Multimedia, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Maret 2015.