News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ESDM: Konflik Arab dan Yaman Tak Pengaruhi Harga BBM Subsidi

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja, menjelaskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak dipengaruhi oleh konflik di Arab Saudi dan Yaman.

Menurut Wiratmaja, jika harga minyak dunia naik akibat konflik geopolitik, belum tentu harga BBM bersubsidi dinaikkan oleh pemerintah.

"Harga itu faktor fundamental. Ada faktor-faktor lain psikologis," ujar Wiratmaja di kantor SKK Migas, Jumat (27/3/2015) malam.

Wiratmaja memaparkan hal yang menjadi perhitungan dalam kenaikan minyak dunia dan minyak mentah Indonesia (ICP) adalah cadangan di dalam negeri. Selama cadangan di dalam negeri masih ada, pemerintah masih menahan impor dengan kuota yang ada.

"Kondisi masih over supply 1,5-2 juta barel di berbagai tempat," ungkap Wiratmaja.

Wiratmaja memaparkan selama distribusi minyak dari timur tengah tidak terganggu, maka harga minyak dunia tidak terlalu besar kenaikannya. Wiratmaja pun melihat tidak ada gangguan distribusi minyak dunia akibat konflik antara Arab dengan Yaman saat ini.

Seperti diketahui, harga minyak dunia melonjak pada Kamis (26/3/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah jet-jet tempur Arab Saudi menyerang sasaran pemberontak di Yaman, memicu kekhawatiran meningkatnya krisis di negara itu bisa mengancam produsen minyak mentah di Timur Tengah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak 2,22 dollar AS, atau 4,5 persen, menjadi ditutup pada 51,43 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange, merupakan tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga minggu.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan global, melonjak 2,71 dollar AS menjadi menetap di 59,19 dollar AS per barel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini