TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah kembali menyentuh level psikologis Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah melemah 0,55 persen ke 13.003. Sedangkan di pasar spot, rupiah melemah 0,26 persen ke 13.017.
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Agus Chandra menilai, secara fundamental depresiasi rupiah dipengaruhi keluarnya dana asing dari pasar modal. Salah satunya, terkait isu peraturan bea materai di pasar modal. “Isu ini membuat investor asing khawatir,” kata Agus.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto bilang, sentimen positif koreksi dollar hanya berlangsung sementara. Rupiah kembali melemah karena pasar masih khawatir terhadap rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.
Rully memprediksi, hari ini rupiah akan bergerak flat cenderung melemah. “Belum berubahnya sentimen pasar serta dan minimnya data ekonomi dalam negeri membuat rupiah flat,” kata Rully.
Menurut Agus, hari ini pergerakan rupiah bakal dipengaruhi oleh rilis data klaim pengangguran AS.Ia memprediksi, rupiah bergerak di kisaran Rp 12.900-Rp 13.100. Rully menebak rupiah bergulir di Rp 12.950-Rp 13.100.(Widiyanto Purnomo)