News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden XI Jinping Dorong Investasi Tiongkok di Indonesia

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutan kenegaraan di Great Hall of the People di Beijing, Kamis (26/3/2015)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengapresiasi komitmen Presiden Xi Jinping untuk mendorong investasi pebisnis Tiongkok ke Indonesia.

Menurutnya, komitmen Presiden China tersebut dapat mendukung upaya untuk mendorong kenaikan realisasi investasi Tiongkok ke Indonesia. "Saat ini relatif rendah dibandingkan rencana yang masuk," ujar Franky, Jumat (27/3/2015).

Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Tiongkok, Presiden Xi Jinping berkomitmen mendukung pembangunan kawasan industri, pembangunan listrik 35 ribu megawatt, pembangunan pelabuhan, monorail dan industri maritim.

Komitmen yang disampaikan Presiden Xi Jinping sejalan dengan fokus pemerintah yang saat ini berfokus meningkatkan realisasi berbagai komitmen investasi dari Tiongkok.

"Melalui komitmen yang disampaikan langsung terhadap Presiden Jokowi, kami berharap berbagai komitmen selama ini yang telah disampaikan sebelumnya," terang Franky.

Data BKPM menunjukkan rasio investasi China ke Indonesia periode 2005-2014 hanya sebesar 7 persen, lebih rendah dibanding Jepang sebesar 65 persen atau Singapura sebesar 40 persen.

Menurut Franky, tren rencana dan realisasi investasi semakin meningkat. Franky optimis hal tersebut dapat dilakukan melihat tren realisasi investasi Tiongkok yang semakin meningkat.

Franky merujuk data BKPM di mana realisasi investasi Tiongkok tahun 2014 mencapai 800 juta dollar AS, meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 297 Juta dollar Amerika. Sementara rencana investasi dari Tiongkok yang sudah masuk ke BKPM per Oktober 2104-19 Maret 2015 sebesar 13,66 miliar dolar Amerika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini